Teori Keterkaitan Tarumanegara dengan Cirebon dan Ciremai
![]() |
| Gambar Ilustrasi Sekitar Cirebon (Ciremai). |
1. Asal Kata "Tarum" dan Kaitannya dengan Nama Tempat
Nama "Tarumanegara" diyakini berasal dari kata "Tarum". Kata ini memiliki beberapa interpretasi:
- Tanaman Nila/Indigo: "Tarum" adalah nama tanaman yang menghasilkan pewarna nila/indigo, yang memang banyak ditemukan di Jawa. Sungai Citarum, misalnya, juga mengambil namanya dari tanaman ini.
- Nama Sungai: Ada Sungai Tarum yang merupakan anak sungai dari Citarum.
Beberapa sejarawan berpendapat bahwa nama kerajaan ini bisa jadi terkait dengan daerah yang kaya akan tanaman tarum atau memiliki sungai bernama Tarum di wilayah timur Jawa Barat.
2. Teori "Ciremai" sebagai Pusat atau Simbol
Gunung Ciremai adalah gunung tertinggi di Jawa Barat dan merupakan gunung berapi yang sangat signifikan secara geografis dan mungkin spiritual bagi masyarakat kuno.
- Makna Toponimi: Beberapa ahli bahasa dan sejarawan mencoba mencari hubungan linguistik atau toponimi (asal-usul nama tempat) antara "Tarum" dan "Ciremai" atau daerah sekitarnya. Meskipun tidak ada kaitan langsung yang jelas secara etimologi, ada upaya untuk menemukan pola-pola lama penamaan wilayah.
- Pusat Kekuasaan: Dalam peradaban kuno, gunung seringkali dianggap sakral dan menjadi pusat kekuatan spiritual atau bahkan politik. Oleh karena itu, ada yang berhipotesis bahwa Kerajaan Tarumanegara mungkin memiliki pengaruh atau setidaknya hubungan simbolis dengan Gunung Ciremai.
3. Penjelajahan Lebih Lanjut ke Timur
Meskipun prasasti Purnawarman terkonsentrasi di Bogor, wilayah pengaruh Tarumanegara yang disebutkan dalam beberapa sumber (seperti naskah Tiongkok yang mencatat utusan dari "To-lo-mo") bisa jadi lebih luas dari yang diperkirakan. Ada kemungkinan bahwa wilayah Cirebon, sebagai bagian dari pesisir utara Jawa Barat, juga masuk dalam jaringan pengaruh atau perdagangan Tarumanegara.
Pentingnya Memahami Hipotesis Ini
Meskipun teori keterkaitan Tarumanegara dengan Cirebon ini masih merupakan hipotesis dan belum didukung oleh bukti prasasti langsung di Cirebon yang menyebut nama Purnawarman atau Tarumanegara, adanya dugaan ini menunjukkan:
- Kompleksitas Sejarah: Sejarah kerajaan-kerajaan kuno seringkali tidak sesederhana yang kita bayangkan. Jejak mereka bisa tersebar di berbagai wilayah dan interpretasinya dapat berbeda-beda.
- Pentingnya Penelitian Lanjutan: Setiap hipotesis, bahkan yang minor, mendorong penelitian arkeologi dan filologi lebih lanjut. Siapa tahu, di masa depan, penemuan baru di wilayah Cirebon dapat memberikan cahaya baru pada hubungan antara Tarumanegara dan daerah tersebut.

Komentar
Posting Komentar